Angka Putus Sekolah di Banyuwangi Jatim Hanya 2,08 Persen

- 7 Mei 2024, 19:24 WIB
Foto istimewa
Foto istimewa /

Suara Flores - Angka anak tidak sekolah (ATS) di Kabupaten Banyuwangi, termasuk salah satu yang terendah di Provinsi Jawa Timur berdasarkan data resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Angka anak putus sekolah di Kabupaten itu hanya mencapai angka 2,08 persen dan masuk lima yang terendah di Jawa Timur. Sedangkan kabupaten/kota lain justru ada yang mencapai angka 5 bahkan hingga 8 persen.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Suratno di Banyuwangi, Senin, 06/05/2024 mengemukakan sejak tahun 2023 pemerintah daerah (Pemda) setempat mulai menerapkan kebijakan zero drop out pada jenjang SD dan SMP. Kebijakan tersebut sesuai kewenangan yang diatur dalam UU Pemerintah Daerah (Pemda), karena SMA berada dalam kewenangan pemerintah provinsi.

 

Baca Juga: Jokowi Serahkan Ribuan Sertifikat Tanah Elektronik Hasil Redistribusi Tanah di Banyuwangi

"Hasilnya hingga akhir 2023 hanya terdapat satu siswa drop out, itu pun karena orang tua pindah domisili dan tanpa memberikan pemberitahuan kepada sekolah," ujarnya.

Suratno menjelaskan, apabila dibandingkan dengan wilayah "Sekar Kijang" yang meliputi Situbondo, Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Lumajang, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Probolinggo, persentase anak putus sekolah di Banyuwangi merupakan yang terendah.

Selain menerapkan kebijakan zero drop out, menurut Suratno, Banyuwangi juga menggelontorkan berbagai program untuk menekan angka anak tidak sekolah. Di antaranya program Akselerasi Sekolah Masyarakat (Aksara) untuk memfasilitasi warga berusia dewasa mengikuti pendidikan kesetaraan, terutama kesetaraan SMP (paket B) dan SMA (paket C).

Selain itu, kata dia, ada program Rintisan Desa Tuntas Wajib Belajar 12 Tahun (Rindu Bulan) yang merupakan program untuk memfasilitasi warga setempat mengikuti pendidikan hingga setara SMA, dan pendidikan ini dilaksanakan berbasis desa/kelurahan.

Ada pula program afirmasi pendidikan seperti Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh), di mana program yang dilaksanakan sejak 2016 ini menjaring anak yang berhenti sekolah dan mengajaknya kembali ke kelas.

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah