Peran SDM Profesional dalam Mendorong Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia

- 27 Juni 2024, 18:23 WIB
Pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia semakin menjadi fokus utama seiring dengan upaya pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat lokal. Foto: istimewa
Pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia semakin menjadi fokus utama seiring dengan upaya pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat lokal. Foto: istimewa /

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya pengembangan SDM sebagai salah satu pilar utama dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. "SDM yang berkualitas dan berwawasan lingkungan akan menjadi ujung tombak dalam menciptakan destinasi wisata yang lestari dan memberikan manfaat bagi semua pihak," ujarnya.

Pelatihan dan Pendidikan Berkelanjutan

Untuk mencapai standar profesionalisme yang tinggi, pelatihan dan pendidikan berkelanjutan bagi SDM pariwisata harus menjadi prioritas. Pemerintah, melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, telah menggulirkan berbagai program pelatihan yang berfokus pada pariwisata berkelanjutan.

Program-program ini melibatkan kolaborasi dengan institusi pendidikan, lembaga pelatihan, serta organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang lingkungan dan pariwisata.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Jumat, 28 Juni 2024: Sagittarius, Capricorn, Aquarius, Pisces

Salah satu inisiatif yang patut diapresiasi adalah pelatihan bagi pemandu wisata tentang ekowisata dan konservasi lingkungan. Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan tentang flora dan fauna lokal, tetapi juga bagaimana cara menyampaikan informasi tersebut kepada wisatawan dengan cara yang menarik dan edukatif.

Penerapan Praktik Berkelanjutan

Peran SDM profesional tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi juga penerapan praktik-praktik berkelanjutan di lapangan. Pengelola destinasi wisata harus memastikan bahwa operasional mereka meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Misalnya, penggunaan energi terbarukan, pengelolaan sampah yang efisien, dan konservasi sumber daya air.

Manajer hotel dan restoran juga perlu mengadopsi kebijakan ramah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mendukung produk lokal dan organik, serta menerapkan sistem pengelolaan limbah yang baik.

Baca Juga: Seleksi CPNS Provinsi NTT 2024 Dibuka, Cek Jadwal Dan Lokasi Pendaftaran

Halaman:

Editor: Yasinta Murni

Sumber: rri.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah