Thomas Ola Langoday menegaskan bahwa kesiapsiagaan adalah kunci utama dalam mengurangi dampak bencana terhadap pariwisata. "Kita harus memiliki rencana mitigasi yang jelas dan terukur, termasuk pelatihan rutin untuk para pelaku industri pariwisata serta penyediaan fasilitas dan infrastruktur yang memadai," ujarnya.
Para peserta pertemuan juga membahas berbagai langkah mitigasi yang dapat diimplementasikan, seperti pembangunan jalur evakuasi, penyediaan tempat penampungan sementara, dan pemasangan sistem peringatan dini. Selain itu, pentingnya edukasi bagi wisatawan tentang potensi risiko bencana dan prosedur keselamatan juga menjadi sorotan utama.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Jumat, 28 Juni 2024: Sagittarius, Capricorn, Aquarius, Pisces
Respons Cepat dan Efektif
Dalam situasi darurat, respons cepat dan koordinasi yang baik antar berbagai pihak sangat diperlukan. Kepala Dinas Pariwisata NTT, Shana Fatina, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, BPBD, dan pelaku industri pariwisata dalam menangani situasi bencana.
"Kita harus memastikan bahwa setiap destinasi wisata memiliki prosedur tanggap darurat yang jelas dan bisa diakses oleh semua pihak. Kerjasama yang solid dan komunikasi yang efektif akan membantu meminimalisir kerugian dan dampak negatif dari bencana," jelas Shana.
Pemulihan Pasca Bencana
Selain kesiapsiagaan dan respons, pertemuan ini juga membahas strategi pemulihan pasca bencana. Upaya pemulihan yang cepat dan efektif sangat penting untuk mengembalikan kepercayaan wisatawan dan memastikan keberlanjutan sektor pariwisata.
Baca Juga: Prediksi Zodiak Jumat 28 Juni 2024: Leo, Virgo, Libra, dan Scorpio
Direktur Lembaga Kajian dan Pengembangan Pariwisata NTT, Maria Heni, mengusulkan agar pemerintah daerah dan pelaku industri pariwisata bekerja sama dalam menyusun rencana pemulihan yang komprehensif. "Pemulihan pasca bencana harus mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kita perlu membangun kembali dengan lebih baik dan lebih tangguh," kata Maria.