Suara Flores - Untuk mencegah terjadinya konflik dan gesekan sosial di masyarakat, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende mengadakan kegiatan Pembinaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Dialog Kerukunan Umat Beragama Tingkat Kabupaten Ende. Acara ini berlangsung selama tiga hari, mulai 27 hingga 29 Juni 2024, bertempat di Aula Hotel Syifa Ende.
Ketua Panitia, Ahmad Perdana Mosa Basa, dalam laporannya menjelaskan bahwa antisipasi gesekan sosial ini meliputi konflik antarumat beragama, internal umat beragama, dan antara umat beragama dengan pemerintah.
Baca Juga: Bayi Perempuan yang Dibuang di Panti Asuhan di Ende Dipertemukan dengan Ibu Kandungnya
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan bagi tokoh agama, tokoh masyarakat, dan aparatur pemerintah tentang kerukunan antarumat beragama.
"Kegiatan ini bertujuan untuk membangun pemahaman yang utuh tentang moderasi beragama dan memperkuat internalisasi konsep moderasi beragama. Selain itu, peserta juga diharapkan memahami secara mendalam Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri," ujar Ahmad Perdana.
Lebih lanjut, Ahmad Perdana mengemukakan bahwa melalui kegiatan pembinaan ini diharapkan dapat memberikan masukan dan solusi dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di tengah masyarakat antarumat beragama di daerah.
Baca Juga: Tips Mendesain Rumah Minimalis Modern untuk Lahan Kecil
Selain itu, juga diharapkan terciptanya persamaan persepsi dalam menyelesaikan permasalahan kerukunan umat beragama di tengah masyarakat, sehingga tercipta rasa aman dan tentram dalam kehidupan bermasyarakat untuk menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
Adapun peserta kegiatan ini terdiri dari anggota FKUB Kabupaten Ende, tokoh agama dan pemuka agama, anggota organisasi keagamaan, unsur akademisi, tokoh pemuda lintas agama, dan tokoh perempuan lintas agama.
Baca Juga: Tips Mendesain Rumah Minimalis Modern untuk Lahan Kecil
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Ende dapat terjaga dengan baik, dan setiap individu dapat hidup berdampingan dengan harmonis dalam menjalankan keyakinannya masing-masing.***
Penulis: Agustina Kariani Cembes