Network
Suara Flores - Masyarakat Desa Warupele 1 di Kecamatan Aimere Kabupaten Ngada mengeluh karena tanaman pisang mereka terserang penyakit darah pisang. Masyarakat hanya bisa pasrah dengan keadaan ini karena berbagai upaya telah dilakukan tetapi tidak juga membuahkan hasil. Akibat serangan penyakit darah pisang, daging buah pada pisang berubah menjadi warna coklat dan tidak bisa untuk dikonsumsi.
Warga desa terpaksa harus mengikhlaskan hati dengan tidak bisa menikmati pisang sebagai makanan favorit selain beras akibat terserang penyakit darah pisang ini.
Baca Juga: Terdampak Abu Vulkanik Lewotobi Laki - laki, Bandara Frans Seda Maumere Ditutup
Walau tanaman pisang terlihat sehat dan subur tetapi buah pisang mengalami kerusakan pada bagian dalam. Warna menjadi kecoklatan dan kemerahan seperti darah serta membusuk sehingga tidak layak untuk dikomsumsi dan bisa membahayakan kesehatan. Warga hanya menggunakannya sebagai pakan ternak.
Salah satu warga desa Warupele 1 Yoseph Molo mengatakan penyakit darah pisang sangat merugikan warga karena harus kehilangan salah satu makanan pokok selain beras. Dirinya berharap kondisi ini cepat membaik sehingga ketersediaan pangan bagi warga tetap terjaga menjelang musim kemarau.
Baca Juga: Terdampak Abu Vulkanik Lewotobi Laki - laki, Bandara Frans Seda Maumere Ditutup
"Kalau dilihat tanaman pisang memang kelihatan subur tapi buahnya kalau dibelah semuanya rusak dan busuk.Jadi tidak bisa untuk dikonsumsi. Selama ini kami pakai untuk hanya untuk makanan ternak,"kata Yoseph.
Berbagai upaya sudah dilakukan warga termasuk mencoba melakukan penebangan pohon pisang untuk menghasilkan tunas baru tetapi tetap menghasilkan buah pisang yang busuk,rusak akibat terserang penyakit darah ini. Warga berharap ada upaya dari pemerintah untuk bisa mengatasi permasalahan penyakit darah pisang yang terjadi di desanya.***
