Di banyak negara, konflik bersenjata dan ketidakstabilan politik telah menghancurkan infrastruktur pertanian dan menghambat distribusi makanan. Contohnya, perang di Ukraina telah mengganggu pasokan gandum ke banyak negara.
3. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan populasi yang cepat, terutama di negara-negara berkembang, meningkatkan permintaan akan pangan. Sementara itu, lahan pertanian dan sumber daya alam tetap terbatas, menyebabkan kesenjangan antara permintaan dan ketersediaan.
Baca Juga: Siap Meretas Jalanan! Mengulas Performa Tangguh Yamaha Vega: Kekuatan di Balik Mesinnya
Pengelolaan Sumber Daya yang Buruk: Penggunaan lahan pertanian untuk produksi bahan bakar bio, alih-alih pangan, serta praktik pertanian yang tidak berkelanjutan, memperburuk situasi krisis pangan.
Dampak Krisis Pangan
Krisis pangan memiliki dampak yang luas dan serius. Di negara-negara yang paling parah terkena dampaknya, tingkat kelaparan dan malnutrisi meningkat tajam, terutama di kalangan anak-anak. Malnutrisi kronis dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, seperti gangguan perkembangan fisik dan mental.
Baca Juga: Kapolda NTT Sebut Gotong Royong dan Kepedulian Sosial Harus Dilestarikan
Selain itu, krisis pangan juga menyebabkan ketidakstabilan sosial dan politik. Kekurangan pangan sering kali memicu protes dan kerusuhan, yang pada gilirannya dapat memperburuk ketidakstabilan politik dan ekonomi. Pada skala global, harga pangan yang tinggi mempengaruhi daya beli dan kesejahteraan jutaan orang.
Solusi yang Diperlukan