Prevalensi Stunting di Kabupaten Ende Meningkat Menjadi 1448 Kasus

- 21 Juni 2024, 14:48 WIB
Cegah stanting
Cegah stanting /Istimewa/

 

 

Suara Flores - Jumlah prevalensi stunting di Kabupaten Ende berdasarkan penimbangan bulan Februari 2024 tercatat 8,2 persen atau sebanyak 1448 kasus. Jumlah ini naik dari angka prevalensi stunting tahun 2023 yakni sebesar 6,8 persen atau sebanyak 1241 kasus.

Kenaikan prevalensi stunting di Kabupaten Ende tahun 2024 ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, dr Aries Dwi Lestari SP,PD,Finasim saat kegiatan Kick Off Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Posyandu, Gerakan Aktifkan Posyandu dan Launching Kekuatan Si Tiga Batu Tungku Untuk Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Bayi Tahun 2024 di Kelurahan Rukun Lima, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende, Kamis, 20 Juni 2024.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan Besok Sabtu 22 Juni 2024: Leo Kuat, Sagitarius Kurangi Minuman-Makanan Tinggi Karbohi

Pada kesempatan itu, dr Aries Dwi Lestari mengatakan stunting merupakan permasalahan bersama tidak hanya pada sektor kesehatan. Untuk menurunkan angka stunting, pemantauan pertumbuhan bayi dan balita, ibu hamil, ibu bersalin dan nifas, anak pra sekolah, usia sekolah dan remaja, usia produktif dan lansia wajib dilaksanakan setiap bulan sebagai upaya deteksi dini permasalahan kesehatannya.


"Hal ini sejalan dengan program Kementerian Kesehatan melalui transformasi di bidang kesehatan. Aktifkan posyandu yaitu melakukan gerakan untuk mengaktifkan posyandu sehingga dapat dikategorikan sebagai posyandu aktif. Gerakan tersebut bertujuan untuk percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan di posyandu dengan sasaran sesuai siklus kehidupan," jelas dr Aries Dwi Lestari.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius dan Pisces 22 Juni 2024: dari Kesehatan, Karier, Keuangan hingga Cinta

Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, lanjut dia melaksanakan kegiatan gerakan aktifkan posyandu untuk cegah stunting sekaligus kick off intervensi serentak pencegahan stunting dan gerakan percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi ini yang melibatkan seluruh komponen masyarakat termasuk di dalamnya unsur pemerintah, tokoh agama dan tokoh masyarakat.


Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk mendeteksi resiko stunting serta memberikan penanganan dini bagi masyarakat yang ditemukan sesegera mungkin sehingga dapat meminimalkan kasus gizi buruk, gizi kurang, stunting, ibu hamil dan Catin KEK serta Anemia, pencegahan dini penyakit tidak menular pada usia produktif serta kanjut usia.

Halaman:

Editor: Yasinta Murni

Sumber: RRI Ende


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah