Network
Suara Flores- Wakil ketua DPRD Manggarai Timur Bernadus Nuel, menggunakan waktu reses untuk menemui konstituennya di Desa Ulu Wae, Kecamatan Lamba Leda Timur, Senin 8 Januari 2024.
Dalam kegiatan reses ini, Bernadus Nuel menjaring aspirasi dari masyarakat terkait berbagai persoalan yang dialami oleh seluruh masyarakat di Kecamatan Lamba Leda Timur sehingga bisa disuarakan dalam rapat DPRD Kabupaten Manggarai Timur.
Dari banyaknya persoalan yang diadukan oleh warga, politisi Partai Hanura ini mencatat terdapat sederet soal mendasar di daerah pemilihannya, yang perlu mendapatkan perhatian khusus, seperti pendidikan, pertanian, infrastruktur dan bidang olahraga, pajak bumi dan bangunan, lapangan pekerjaan, serta masalah sengketa tanah ulayat Colol.
Baca Juga: Tim Gegana Sat Brimob Polda NTB Musnahkan Geranat Nanas Temuan Warga di Lombok Tengah
Bernadus mengungkapkan terkait isu pendidikan warga banyak mengeluhkan terkait kondisi bangunan sekolah, lantaran masih ada sekolah yang belum memiliki fasilitas gedung.
Masih lanjutnya, dari sektor pendidikan, Ia berharap Pemkab bisa lebih memaksimalkan pembangunan gedung sekolah.
Legislator dari Partai Hanura mengaku selama ini telah mendukung memberikan bantuan sarana dan prasarana olahraga kepada sejumlah pemuda dan pemudi di Kecamatan Lamba Leda Timur berupa bantuan itu berupa alat olahraga seperti bola sepak, volley ball, net bola serta kostum olahraga.
“Selama ini saya sudah melakukan penggusuran lapangan yang bergelombang di sejumlah desa Kecamatan Lamba Leda Timur,” tuturnya.
Bernadus mengatakan segala usulan dari masyarakat akan diperjuangkan.
“Harapan saya sebagai DPR segala usulan dari masyarakat semoga bisa terakomodir pada."
Warga desa Ulu Wae, Nelis Don, berharap kepada Bernadus Nuel agar menyuarakan sederet soal yang ada di wilayah itu. Terutama masalah lapangan pekerjaan. Sebab menurut Nelis Don, di wilayahnya masih terdapat soal pengangguran.
"Banyak di daerah ini, para tamatan sarjana masih belum punya lapangan pekerjaan. Oleh karena itu kami minta kepada DPR agar mengkaji soal ini."
Tak hanya itu, warga di desa itu sorot soal tanah kopi Colol yang hingga kini statusnya masih sengketa.
Kemudian ia sorot masalah pungutan pajak bumi dan bangunan yang mencekik masyarakat.
"Kami keluhkan masalah pungutan pajak. Pasalnya, tarif pajak tidak sesuai luas bidang tanah. Sebelumnya kami bayar pajak per bidang tanah hanya belasan ribu. Sekarang sudah naik bahkan pungutannya naik hingga ratusan ribu. Harapannya Bernadus Nuel bisa tuntaskan masalah yang kami sampaikan dan bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah, "katanya.
