Suara Flores - Pada hari yang gelap bagi penduduk Gaza, serangan terbaru di distrik Shujayea telah menelan korban yang sangat besar.
Konflik yang terus berkecamuk antara Israel dan Palestina kembali memunculkan penderitaan yang mendalam di kawasan ini.
Seragam darat baru Israel di lingkungan shujayea di kota Gaza memaksa setidaknya 600 penduduk pengungsi sementara operasi militer Israel di wilayah Al - Mawasi di Gaza selatan mengakibatkan 5.000 orang mengungsi dan banyak korban jiwa berjatuhan, Sabtu, (29/6/2024).
Baca Juga: Satgassus Polri Memperketat Pengawasan Penyaluran Pupuk Subsidi
Dalam serangan yang terjadi baru-baru ini, setidaknya 139 jiwa telah kehilangan nyawa mereka, termasuk wanita dan anak-anak yang tak berdosa.
Para saksi mata melaporkan suasana kehancuran yang menyedihkan di Shujayea. Bangunan-bangunan hancur berkeping-keping, sementara korban terluka tergeletak di jalanan yang berlumut puing.
Para tim penyelamat berjuang keras untuk mencari korban yang selamat di antara reruntuhan, sementara ambulans dan mobil pemadam kebakaran berusaha menjangkau daerah-daerah terpencil di tengah kekacauan ini.
Baca Juga: 5 Zodiak Paling Beruntung Hari Minggu 30 Juni 2024, Apa Saja?
Situasi kemanusiaan di Gaza semakin memprihatinkan. Ribuan warga Palestina terpaksa mengungsi ke tempat-tempat perlindungan sementara, meninggalkan rumah mereka yang hancur oleh serangan.
Mereka hidup dalam ketakutan dan keputusasaan, tidak mengetahui kapan konflik ini akan berakhir atau apakah mereka akan bisa kembali ke kehidupan normal.
Di tengah-tengah panggilan internasional untuk gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan yang mendesak, pertanyaan tentang masa depan perdamaian di Gaza semakin memuncak.
Pihak-pihak terlibat dalam konflik ini harus segera menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan untuk mengakhiri penderitaan rakyat Gaza yang tak berdosa.
Baca Juga: Jumpa OMK di Paroki St. Maria Immaculata Ndona: Membangun Kebersamaan dan Solidaritas
Sebagai dunia menyaksikan tragedi kemanusiaan ini berlangsung, kita semua dihadapkan dengan pertanyaan moral yang mendalam: apakah kita dapat menghentikan siklus kekerasan ini? Dan bagaimana kita dapat memberikan harapan baru bagi mereka yang terluka dan terhancurkan oleh konflik ini?
Dalam saat-saat yang suram ini, mari kita bersatu dalam doa dan dukungan untuk rakyat Gaza, berharap bahwa perdamaian akan segera menggantikan kehancuran, dan bahwa kehidupan manusia akan dihormati di atas segalanya.***
Penulis: Epiviana Desi