Fenomena Perubahan Warna dan Aktivitas Vulkanik Pada Danau kelimutu Menurut Geologi

- 17 Juni 2024, 10:13 WIB
Fenomena Perubahan Warna dan Aktivitas Vulkanik Pada Danau kelimutu Menurut Geologi
Fenomena Perubahan Warna dan Aktivitas Vulkanik Pada Danau kelimutu Menurut Geologi /Dok. Ist./HO-PR NTT

 



Suara Flores - Gunung Kelimutu, yang terletak di Desa Pemo Kecamatan Kelimutu Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur ( NTT) memiliki ketinggian 1.639 mdpl atau 5.377 kaki. Danau Tersebut memiliki tiga Kawah dengan warna air yang selalu berubah, pasca letusan besar pada tahun 1886 silam .

Fenomena alam yang menakjubkan ini telah menarik perhatian peneliti, wisatawan, dan pecinta alam dari berbagai penjuru dunia. Namun, keindahan yang memukau ini menyimpan sejarah vulkanik yang dahsyat dan kompleks.

Baca Juga: PLN Siagakan 1.470 SPKLU Selama Libur Idul Adha 2024

Menurut Arios Ghele Radja, Kepala Balai Pemantau Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah NTT dan NTB Kepada RRI Ende dalam acara Siaran Zona Edukasi Jumad, 14 Juni 2024 Menjelaskan , Gunung Kelimutu awalnya merupakan satu gunung berapi besar.

“ Letusan dahsyat pada masa lampau mengakibatkan terbentuknya sebuah kaldera besar yang dikenal sebagai Kaldera Sokoria. Letusan ini tidak hanya mengubah struktur gunung, tetapi juga meninggalkan bekas berupa tiga kawah yang kini menjadi ikon Gunung Kelimutu, Ujar Arios”.

Baca Juga: Fenomena Perubahan Warna dan Aktivitas Vulkanik Pada Danau kelimutu Menurut Geologi

Ketiga kawah Gunung Kelimutu, memiliki nama dan karakteristik yang berbeda. Kawah pertama, yang dikenal sebagai Tiwu Ata Bupu, sering disebut sebagai "Danau Orang Tua." Kawah ini biasanya berwarna hitam dan lebih tenang dibandingkan dua kawah lainnya. Kawah kedua, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, atau "Danau Pemuda dan Gadis," sering kali berwarna biru atau hijau. Kawah ketiga, Tiwu Ata Polo, atau "Danau yang Disihir," biasanya berwarna merah atau cokelat.

Arios menjelaskan bahwa perbedaan warna ini disebabkan oleh aktivitas vulkanik yang berbeda di setiap kawah. Kawah Tiwu Ata Bupu memiliki aktivitas vulkanik yang lebih rendah dan cenderung lebih stabil, sehingga airnya tetap berwarna gelap. Sementara itu, kedua kawah lainnya menunjukkan aktivitas vulkanik yang lebih tinggi, menyebabkan perubahan warna yang dinamis.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok 18 Juni 2024: Leo, Taurus, Gemini, Scorpio, Cancer

Halaman:

Editor: Yasinta Murni

Sumber: RRI Ende


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah