Network
Suara Flores - Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyatakan Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto berkomitmen terhadap posisi defisit APBN tetap rendah. Yaitu di bawah 3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
“Kami sudah menyampaikan juga kepada presiden terpilih Prabowo dan dia juga memberikan assurance (jaminan). APBN 2024 tetap di jaga defisitnya dibawah 3% dan ini komitmen yang sama dan kita sudah sampaikan juga,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan RAPBN 2025 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jl. Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Senin, 26 Juni 2024.
Baca Juga: Bea Cukai Soetta Nyaris Kebobolan BBL Rp9,8 Miliar
Dalam asumsi makro RAPBN 2025, kata Sri, sejauh ini pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah sepakat. Defisit APBN berada di kisaran 2,29-2,82 persen terhadap PDB.
Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun depan, menurut Sri masih dalam jangkauan. "Postur RAPBN 2025 masih dalam range," ujar Sri Mulyani
Adapun, penyampaian terkait defisit APBN yang terus dijaga itu juga menepis kabar yang beredar. Bahwa rasio utang bakal meningkat hingga 50 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Dalam proses RUU APBN 2025, komunikasi, koordinasi dan sinkronisasi terus dilakukan dengan tim Presiden terpilih. Ini untuk memberikan kejelasan mengenai proses, sehingga tidak ada spekulasi mengenai proses politik dan penyusunan anggaran.
