Penyuluhan dan Edukasi: Melalui berbagai kampanye dan program penyuluhan, masyarakat diberikan pemahaman tentang pentingnya perawatan anak sejak dini, mulai dari masa kehamilan hingga usia balita.
Baca Juga: Ruben Onsu Resmi Gugat Cerai Sarwendah, Bagaimana dengan Harta Kekayaan dan Hak Asuh Anak?
Pemberdayaan Masyarakat: Masyarakat didorong untuk aktif terlibat dalam upaya pencegahan stunting, baik melalui program-program pengembangan keterampilan, pemberian bantuan langsung, maupun pembentukan kelompok-kelompok ibu balita.
Kolaborasi Antar-Sektor
Keberhasilan Kabupaten Manggarai Timur dalam menurunkan stunting juga didorong oleh kolaborasi yang erat antara berbagai sektor terkait, termasuk pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, dan komunitas lokal. Sinergi antara berbagai pihak ini memungkinkan implementasi program-program pencegahan stunting menjadi lebih efektif dan berkelanjutan.
Tantangan dan Langkah Selanjutnya
Meskipun pencapaian menurunkan angka stunting sebesar 8,6 persen merupakan langkah besar, Kabupaten Manggarai Timur tetap dihadapkan pada sejumlah tantangan. Beberapa di antaranya meliputi ketersediaan anggaran yang memadai, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta pemantauan dan evaluasi program yang lebih terintegrasi.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, pemerintah daerah beserta berbagai pemangku kepentingan terus bekerja keras untuk mengidentifikasi solusi-solusi inovatif dan berkelanjutan guna menjaga momentum penurunan stunting.
Kolaborasi yang erat antara semua pihak diharapkan tetap menjadi kunci dalam mencapai tujuan bersama untuk menciptakan generasi muda yang sehat dan berkualitas di Kabupaten Manggarai Timur.***
Penulis: Agustina Kariani Cembes