SML Akui Buang Anak di Panti Asuhan Ende, Sang Ayah Mohon Keringanan Hukuman

- 27 Juni 2024, 21:03 WIB
Kasus yang menghebohkan masyarakat Ende baru-baru ini kembali mencuat setelah SML, seorang ayah yang diduga membuang anaknya di sebuah panti asuhan, mengakui perbuatannya di hadapan aparat penegak hukum. Foto: istimewa
Kasus yang menghebohkan masyarakat Ende baru-baru ini kembali mencuat setelah SML, seorang ayah yang diduga membuang anaknya di sebuah panti asuhan, mengakui perbuatannya di hadapan aparat penegak hukum. Foto: istimewa /

Suara Flores - Kasus yang menghebohkan masyarakat Ende baru-baru ini kembali mencuat setelah SML, seorang ayah yang diduga membuang anaknya di sebuah panti asuhan, mengakui perbuatannya di hadapan aparat penegak hukum.

Sang ayah, yang kini tengah menghadapi proses hukum, memohon keringanan hukuman dengan alasan-alasan tertentu. Kamis, (27/6/2024).

Meski sakit hati, Yohanes Luda tetap memaafkan kedua anaknya dan memohon pihak Polres Ende meringankan hukumnya karena pertimbangan cucunya masih sangat membutuhkan sosok orang tua kandung.

Peristiwa ini bermula ketika seorang bayi ditemukan oleh pengurus panti asuhan setempat pada awal bulan lalu. Bayi tersebut ditinggalkan tanpa identitas dan dalam kondisi sehat, namun keberadaannya menimbulkan banyak pertanyaan.

Baca Juga: Korupsi Dana Hibah Pembangunan Kapel di Ende, Ketua Pembangunan Jadi Tersangka

Setelah penyelidikan intensif, pihak kepolisian berhasil mengidentifikasi dan menangkap SML sebagai pelaku yang bertanggung jawab atas pembuangan anak tersebut.

Dalam pengakuannya, SML mengungkapkan bahwa ia merasa terdesak dan tidak mampu merawat anaknya karena tekanan ekonomi yang berat. Ia mengaku bahwa keputusan untuk meninggalkan anaknya di panti asuhan adalah langkah terakhir yang diambilnya dengan harapan sang anak mendapatkan perawatan yang lebih baik.

Sementara itu, pengacara SML berargumen bahwa tindakan kliennya didasari oleh niat baik untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan anaknya di tengah situasi yang sulit. Mereka meminta kepada pihak berwenang untuk mempertimbangkan latar belakang dan kondisi ekonomi SML dalam menjatuhkan hukuman.

Baca Juga: Korupsi Dana Hibah Pembangunan Kapel di Ende, Ketua Pembangunan Jadi Tersangka

Kasus ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Beberapa pihak menyatakan simpati terhadap kondisi ekonomi SML dan berharap ada solusi yang lebih manusiawi bagi keluarga-keluarga yang menghadapi kesulitan serupa.

Di sisi lain, ada pula yang menuntut agar hukuman yang setimpal diberikan demi menegakkan keadilan dan mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.

Pihak panti asuhan yang merawat bayi tersebut menyatakan kesediaan untuk terus merawatnya hingga ada keputusan lebih lanjut dari pihak berwenang.

Baca Juga: Indonesia Menjadi Tuan Rumah ASEAN Railways CEO’s Conference

Mereka juga mengajak masyarakat untuk lebih peka dan peduli terhadap situasi keluarga yang mengalami kesulitan, serta mendukung upaya-upaya bantuan yang dapat mencegah tindakan ekstrem seperti ini.

Kasus SML ini diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak tentang pentingnya dukungan sosial dan ekonomi bagi keluarga yang rentan, serta perlunya kebijakan yang lebih proaktif dalam menangani masalah kesejahteraan anak-anak di Indonesia.***

 

 

 

 

Penulis:  Epiviana Desi 

Editor: Yasinta Murni

Sumber: Tribunnews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah