Kasus ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Beberapa pihak menyatakan simpati terhadap kondisi ekonomi SML dan berharap ada solusi yang lebih manusiawi bagi keluarga-keluarga yang menghadapi kesulitan serupa.
Di sisi lain, ada pula yang menuntut agar hukuman yang setimpal diberikan demi menegakkan keadilan dan mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
Pihak panti asuhan yang merawat bayi tersebut menyatakan kesediaan untuk terus merawatnya hingga ada keputusan lebih lanjut dari pihak berwenang.
Baca Juga: Indonesia Menjadi Tuan Rumah ASEAN Railways CEO’s Conference
Mereka juga mengajak masyarakat untuk lebih peka dan peduli terhadap situasi keluarga yang mengalami kesulitan, serta mendukung upaya-upaya bantuan yang dapat mencegah tindakan ekstrem seperti ini.
Kasus SML ini diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak tentang pentingnya dukungan sosial dan ekonomi bagi keluarga yang rentan, serta perlunya kebijakan yang lebih proaktif dalam menangani masalah kesejahteraan anak-anak di Indonesia.***